Ada dua pendapat tentang menikahi
wanita hamil diluar nikah, ada pendapat yang membolehkan, ada yang
mengharamkannya. Adapun yang membolehkan tetap dengan aturan-aturan yang wajib
dipahami.
Ini pendapat yang
mengharamkan nikah saat wanita sedang hamil :
Perkawinan seperti ini, sekarang ini memang sudah biasa karena keluarga biasanya memilih jalan untuk
menutup malu. Bila ketahuan anaknya “hamil luar nikah”, cepat-cepat
dikawinkan.
Berdasarkan kenyataan
tersebut, nikah itu TIDAK SAH, maka pasangan itu kelak hidup dalam zina sampai kapanpun… Persoalan ini telah diajukan kepada seorang Imam, di mana banyak
persoalan lain timbul dari persoalan pokok tersebut. Saya bagikan di sini karena ini amat penting:
Pasangan suami isteri
dianggap berzina sepanjang perkawinan mereka jika…
Soalan 1: Apakah langkah
yang sewajarnya sekiranya seorang gadis belum menikah namun sudah hamil di luar nikah?
Gadis itu tidak boleh kawin sehingga bayi itu dilahirkan.
Soalan 2 : Sekiranya lelaki
yang bertanggungjawab itu bersedia mengawini gadis itu, bolehkah mereka
bernikah?
Tidak. Mereka tidak boleh menikah sehingga bayi itu dilahirkan.
Soalan 3 : Adakah
pernikahannya itu sah sekiranya mereka menikah?
Tidak. Pernikahannya itu
TIDAK SAH. Seorang lelaki tidak boleh mengawini seorang wanita hamil, walaupun
lelaki itu merupakan ayah kepada bayi yang dikandung itu.
Soalan 4 : Sekiranya mereka menikah, apakah tindakan mereka untuk memperbetulkan keadaan?
Mereka mesti berpisah.
Perempuan itu mestilah menunggu sehingga melahirkan, atau sehingga sah dia
tidak mengandung, barulah mereka boleh menikahsekali lagi,secara sah.
Soalan 5 : Bagaimana
sekiranya keadaan itu tidak diperbetulkan?
Maka mereka akan hidup di
dalam zina karena pernikahannya itu tidak sah.
Soalan 6 : Apakah hak
seorang anak luar nikah?
Kebanyakan pendapat
mengatakan bahwa anak itu TIADA BERHAK untuk menuntut apa-apa daripada ayahnya.
Soalan 7 : Sekiranya hukum
mengatakan lelaki itu bukan ayah kepada anak tersebut, adakah itu bermakna dia
bukan mahram kepada anak perempuannya sendiri?
Ya. Dia tidak boleh menjadi
mahram.
Soalan 8 : Sekiranya seorang
lelaki Muslim Dan seorang wanita Muslim (atau bukan Muslim) ingin menikah setelah kejadian "Hamil diluar Nikah", apakah tindakan yang sewajarnya?
Mereka mesti tinggal
berasingan segera Dan menunggu sehingga perempuan itu haid satu kali sebelum
mereka boleh melangsungkan pernikahan.
Soalan 9 : Sekiranya saya
kenal/tahu seseorang di dalam keadaan ini, apakah saya perlu memberitahu
kepadanya, atau lebih baik mendiamkannya saja?
Anda wajib memberitahu,
karena itu sebahagian tanggungjawab anda sebagai saudaranya. Mereka harus
diberi peluang untuk memperbaiki keadaan mereka, kalau tidak semua keturunan
yang lahir dari pernikahan tidak sah itu adalah anak-anak yang tidak sah.
Kesimpulannya: Ibu bapa,
saudara2 sekalian yang tahu akan
keadaan tersebut tetapi mendiamkan, membiarkan atau membenarkan perkawinan
tersebut diteruskan maka mereka juga tidak terlepas daripada menanggung azab
dan siksaan didunia atau pun diakhirat…
Tolong jangan abaikan artikel ini. Ini merupakan satu perkara yang serius. Jadi, fahami dan dalami
betul-betul dan diskusikanlah dengan Imam/ustaz sekiranya perlu.
Mafhumnya: Katakanlah:
‘Sesungguhnya sembahyangku Dan ibadatku, hidupku Dan matiku, hanyalah untuk
Allah Tuhan semesta alam…
sumber :akhwatmuslimahindonesia