Sidratul Muntaha merupakan
sebuah pohon bidara yang sangat tinggi, tumbuh di langit ke enam dan menjulang
hingga langit ke tujuh. Di pohon ini lah Nabi Muhammad bertemu Allah SWT saat
menjemput perintah shalat pada peristiwa Isra’ Mi’raj.
Konon pohon inilah yang
menandai akhir dari langit dan menjadi penanda batas dimana makhluk tidak dapat
melewatinya. Dinamakan sidratul muntaha (pohon puncak), karena ilmu malaikat
puncaknya sampai di sini. Tidak ada yang bisa melewatinya, kecuali Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Mengenai Sidratul Muntaha,
banyak ulama yang menyodorkan berbagai pendapat. Hadist dari Ibnu Abbas (Radi
Allah Anhu) mengatakan bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjelaskan tentang Sidratul Muntaha.
Nabi Muhammad
mendeskripsikan bagaimana perjalanannya ke Sidratul Muntaha yang ditemani oleh
Malaikat Jibril. Ia menceritakan bagaimana keadaan Sidratul Muntaha namun tidak
bisa menggambarkan keindahannya dengan rinci karena hanya Allah SWT yang maha
tahu. Pandangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melebihi batas yang
diizinkan. Ini menunjukkan bagaimana adab beliau saat menjadi tamu Allah SWT.
Di sana Nabi Muhammad
melihat berbagai kejadian yang luar biasa. Beliau melihat surga, melihat neraka
dan melihat kejadian gaib pada malam isra miraj. Dari Anas bin Malik
radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
Ketika saya dimi’rajkan ke
langit ke tujuh, saya diajak ke sidratul muntaha,… ketika pohon ini diliputi
perintah Allah, dia berubah. Tidak ada seorangpun manusia yang mampu
menggambarkannya, karena sangat indah. (HR. Abu Ya’la Al-Mushili 3450 dan dishahihkan
Husain Salim Asad).
Nabi Muhammad SAW
menggambarkan sekilas dalam beberapa hadist yang jika dirangkum menyebutkan
bahwa Sidratul Muntaha adalah pohon yang
terbuat dari emas seluruhnya. Beberapa dahan yang terbuat dari zamrud, ada juga yang dari ruby. Dari akarnya keluar
dua sungai luar dan dua sungai dalam, Adapun dua yang dalam itu ada di surga
sedangkan dua yang di luar itu adalah Nil dan Eufrat. Pohon ini mengukur jarak
seratus lima puluh tahun perjalanan dari kaki ke puncaknya.
Nabi Muhammad SAW juga
menggambarkan bahwa daun Sidratul Muntaha menyerupai telinga gajah, dan mereka
sangat besar: Satu dahan saja dari mereka akan menutupi seluruh dunia. Buahnya
berbentuk seperti kendi air. Seluruh pohon yang ditelan oleh cahaya. Pohon ini
dikelilingi dan dipeluk oleh banyak malaikat di atasnya. Malaikat Jibril juga
memiliki tempatnya pada cabang-cabang pohon ini, dan itu adalah cabang yang
terbuat dari zamrud hijau.
Selain itu, juga tersembur
sebuah pegas di bawah pohon itu. Malaikat Jibril mengatakan kepada Nabi
Muhammad SAW bahwa pegas tersebut itu bernama Salsabil. Ini adalah sumber dari
dua air, satu adalah Kawthar
(Kelimpahan); yang lain adalah Rahma
(rahmat). Kedua sungai mengalir sebelum gerbang Garden. Musim semi Salsabil
adalah sumber dari perairan ini.
Dikatakan pula bahwa Nabi
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam telah melihat Allah yang berupa cahaya.
Di Sidratul Muntaha ini Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam mendapatkan
perintah salat 5 waktu.
Dari beberapa hadist bisa menyimpulkan
gambaran Sidratul Muntaha :
Sidratul muntaha bentuknya
pohon, layaknya pohon bidara. Sama nama, namun beda hakekat.
Pohon ini berada di atas
langit ketujuh.
Pohon ini sangat besar,
hingga ketika penunggang kuda hendak melintasi bayang-bayangnya, dia
membutuhkan waktu 100 tahun baru bisa sampai ke ujung.
Sidratul muntaha memiliki
daun dan buah
Daun sidratul muntaha
seperti telinga gajah, dan buahnya seperti kendi yang sangat besar.
Terdapat laron-laron dari
emas di sana.
Diliputi dengan perintah
Allah, hingga warnanya berubah.
Pohon sidratul muntaha
sangat indah, hingga tidak ada manusia yang mampu menggambarkan keindahannya.
Di dekat sidratul muntaha
terdapat surga.
Deskripsi tentang Sidratul
Muntaha dalam hadits-hadits tentang Isra Mi’raj tersebut hanyalah berupa
gambaran (metafora) sebatas yang dapat diungkapkan kata-kata. Hakikatnya hanya
Allah yang Maha Tahu. Ya Rab, berikan kami kekuatan istiqamah dan masukkan kami
ke dalam surga-Mu dengan rahmat-Mu. Aamiin
sumber : infoyunik.com