ISLAM mengatur segala sesuatu dalam kehidupan ini. Termasuk juga urusan
tempat tidur. Seorang Muslim, tak bisa begitu saja menyalurkan hasratnya.
Pertama, ia harus melakukannya bersama pasangan yang halal secara syar’i.
Kedua, ada etikanya. Nah, apa saja?
1. Lakukan dalam keadaan suci
Sebelum melakukan hubungan intim, pasangan suami istri sebaiknya
terlebih dahulu mensucikan dirinya, baik secara fisik maupun non fisik. Suci
secara fisik maksudnya dilakukan dalam keadan bersih, sehat dan tidak kotor.
Sedangkan secara non fisik maksudnya terlebih dahulu membersihkan hatinya dan
menghiasi diri dengan taubat. Selain itu juga harus suci secara lahir dan
batin. Oleh karena itu, sebelum melakukannya hendaknya mengambil wudlu terlebih
dahulu dan shalat sunah dua rakaat.
2. Melakukan senda gurau terlebih dahulu
Ini menjadi bagian penting dari jimak. Senda gurau ini bisa dilakukan
dengan bermesraan dengan melakukan sesuatu yang diperbolehkan. Misalnya dengan
memegang-megang bagian tubuh suami atau istri.
3. Memeluk dan mencium istri
Sebelum melakukan hubungan suami istri, seorang suami sebaiknya terlebih
dahulu melakukan foreplay atau pemanasan, agar sang istri tidak merasa
kesakitan dan ia lebih merasa siap untuk melakukannya. Pelukan dan ciuman yang
dilakukan oleh seorang suami merupakan sikap yang dapat memanjakan sang istri
dan membawa kepada suasana romantis. Selain itu, hal tersebut juga dapat
mempersiapkannya secara psikologis untuk melakukan hubungan intim, serta dapat
merangsang gairahnya, dan hal ini akan menjadi sumber kenikmatan bagi keduanya.
4. Membaca basmalah dan berdo’a
Ini jangan sampai Anda lewatkan saat akan melakukan hubungan suami
istri. Karena setan biasanya akan mendahului persetubuhan terhadap sang istri
tanpa kita sadari bila sebelum bersetubuh tidak menyebut nama Allah, sebagaimana
disebutkan dalam beberapa hadits. Setidaknya bacalah basmallah atau yang lebih
baik adalah membaca do’a sebelum melakukan hubungan suami istri yang diajarkan
oleh Nabi SAW.
5. Melepaskan seluruh pakaian
Dengan begini membuat tubuh nyaman dan mudah bergerak, menambah
kenikmatan, dan saling memberikan kelembutan dan kehangatan. Akan tetapi
mengenai hal ini terdapat dua pendapat di kalangan ulama, ada yang melarang
telanjang bulat, yang artinya harus tetap ada yang menutupinya misalnya dengan
kain selimut. Namun ada juga yang memperbolehkan tanpa memakai apapun.
6. Membaca do’a setelah selesai
Bersyukur atas nikmat yang Allah berikan dan agar diberikan keturunan
yang baik setelah melakukan hubungan suami istri layak dilakukan.
Jika dirinci lebih detail, tentu 6 etika bersetubuh menurut Islam di
atas tidaklah lengkap, namun dirasa cukup jika dilihat secara garis besarnya.
Semoga dengan memperhatikan hal tersebut, kita dikaruniai anak dan keturunan
yang baik. Aamiin.
[Sumber : muslimah.web.id]