Siklus Menstruasi Tidak Teratur? Duh, Bisa Jadi Ini Penyebabnya!


Siklus menstruasi adalah serangkaian perubahan tubuh wanita yang terjadi sebagai bentuk persiapan tubuh terhadap kehamilan. Sekitar sebulan sekali, tumbuh lapisan baru (endometrium) pada rahim untuk dibuahi sel telur.

Ketika tidak ada sel telur yang dibuahi, lapisan rahim tersebut akan luruh. Inilah yang disebut dengan menstruasi. Umumnya, siklus menstruasi terjadi dalam rentang waktu 28 hari, tapi ada juga orang yang mengalami rentang siklus menstruasi selama 21 hari.

Dalam setahun, biasanya menstruasi terjadi sekitar 11 – 13 kali. Bila Anda malah mengalami periode menstruasi lebih atau kurang daripada jumlah tersebut, berarti siklus menstruasi Anda tidak teratur.

Siklus menstruasi yang tidak teratur juga menyebabkan menstruasi terlambat datang atau sama sekali tidak terjadi.

Dikutip dari laman meetdoctor.com, ini sejumlah penyebab siklus menstruasi tidak teratur : 

1. Stres
Saat stres, tubuh akan menurunkan jumlah hormon gonadotropin-releasing hormone agonist (GnRH) yang bisa menyebabkan terlambat haid. Anda sebaiknya berkonsultasi dengan dokter supaya mendapatkan solusi mengatasi stres agar menstruasi kembali teratur.

2. PerubahanJadwal Kerja
Perubahan jadwal kerja bisa menjadi penyebab terlambat haid. Misalnya, Anda biasanya bekerja pada pagi hari lalu berubah menjadi malam hari. Nah, perubahan jam kerja ini bisa membuat terlambat haid.

3. Terlalu Kegemukkan
Terlalu gemuk atau mengarah pada obesitas bisa menjadi salah satu faktor penyebab terlambat haid. Pasalnya, saat berat badan berlebihan, hormon secara otomatis akan menggeser siklus menstruasi Anda atau bahkan menghentikannya.

4. Terlalu Kurus
Kekurangan berat badan alias terlalu kurus juga bisa membuat siklus menstruasi tidak teratur hingga terlambat haid. Inilah yang dinamakan amenorrhea.

5. Obat
Metode pengobatan atau obat tertentu juga bisa membuat terlambat haid. Biasanya, ini adalah efek samping dari pengobatan yang sedang Anda jalani tersebut. Nah, Anda bisa berbicara dengan dokter terkait perubahan dan efek samping tersebut.

sumber : jabar.tribunnews.com