AKIBAT KURANG TIDUR PASKA MELAHIRKAN

Riset menyebutkan, mayoritas orangtua baru kehilangan  6 bulan jatah tidur  ketika anaknya mencapai usia 2 tahun.


Usai melahirkan,  tidur cukup dan berkualitas menjadi lebih penting, sebab kurang tidur paska melahirkan dapat berakibat  :
1. Mengurangi produksi ASI.
2. Memperlambat involusi uterus atau kembalinya ukuran rahim ke semula seperti sebelum          hamil.
3. Memperbanyak perdarahan.
4. Mencetus depresi.
5. Menimbulkan ketidakmampuan ibu dalam merawat bayi  dan  dirinya.

Bagaimana Mengatasinya?

Pertama-tama usahakan untuk tetap positive thinking, yakinlah bahwa ini adalah satu fase normal yang memang harus Anda lalui. Dan ingat, Anda tidak sendiri, semua orangtua pasti pernah mengalaminya.  

Yang kedua, usahakan untuk tidur ketika bayi tidur.  Periode tidur bayi baru lahir memang lebih lama pada siang hari daripada malam hari.  Sebaiknya Anda juga ikut tidur.  Tetapi kenyataannya memang tidak mudah menerapkan ini.  Begitu bangun di pagi hari otomatis pikiran Anda langsung tertuju ke urusan rumah tangga, apalagi bila Anda juga memiliki anak lain.  Namun demikian, Anda tetap harus berusaha untuk tidur, demi kesehatan fisik dan mental Anda sendiri.  Amati periode tidur si kecil.  Pada jam-jam dimana bayi Anda tidur paling lama, usahakan Anda juga tidur.  Penelitian Dr. Dement dan timnya menunjukkan bahwa 45 menit tidur siang dapat memperbaharui kebugaran tubuh Anda untuk 6 jam berikutnya.

Usahakan Anda tidak ’tergoda’ untuk menyelesaikan pekerjaan rumah bila si kecil sedang tidur siang. Anda harus memanfaatkan waktu tersebut untuk tidur juga.  Kalau perlu matikan telepon selular dan telepon rumah, agar tidur Anda tidak terganggu.  Saat ini bukan saatnya untuk menjadi perfeksionis dalam urusan rumah.  Tak perlu memaksakan diri untuk menjadi super mom.  

Sebenarnya, kita (ibu-ibu) di Indonesia ini lebih beruntung daripada ibu-ibu di negara maju, karena di sini kita lebih mudah mendapatkan tenaga untuk membantu menangani pekerjaan rumah tangga. Karena itu, ada baiknya bila untuk sementara waktu Anda berkompromi sedikit (baca: tak perlu ’cerewet’) dalam urusan pekerjaan rumah.  Akan lebih baik, bila Anda lebih fokus pada si kecil (dan anak-anak Anda lainnya) dan upaya untuk memulihkan kesehatan fisik serta mental Anda.

Pada akhir minggu, Anda dapat meminta suami untuk lebih terlibat mengurus si kecil sehingga Anda dapat beristirahat (tidur).  Sesekali, Anda juga dapat memerah ASI dan meminta suami Anda untuk memberikannya kepada si kecil di malam hari. Untuk menghemat tenaga, Anda dan bayi tidur dalam satu tempat tidur sehingga Anda dapat tidur sambil menyusui.  Tetapi mungkin cara ini lebih aman diterapkan bila bayi sudah dapat memiringkan badan, atau paling tidak ia mulai dapat menahan tubuhnya bila dimiringkan.

Bila Anda termasuk ibu yang kurang setuju dengan pemakaian popok sekali pakai untuk sehari-hari, ada baiknya Anda mempertimbangkan untuk memakaikan popok sekali pakai pada malam hari.  Dengan popok sekali pakai, Anda dapat menggantinya setelah 2-3 kali basahan.  Cara ini ternyata lumayan menghemat energi Anda, lho..!

sumber : ayahbunda