Sudah menjadi rahasia umum bahwa banyak rumah tangga yang porak poranda, tidak ada ketenangan di dalamnya. Suami tidak betah di rumah, istri kelayapan, anak-anak entah dimana keberadaanya. Rumah tangga seperti ini bagaikan neraka meskipun kelihatan berkecukupan dan dilimpahi harta yang banyak.
Tujuan pernikahan bukan hanya semata-mata pemenuhan kebutuhan jasmani tapi juga ada dimensi ibadah di dalamnya. Allah memerintahkan laki-laki menikah selain untuk mendapatkan keturunan juga supaya dia tenang dan tenteram jiwanya. Suami yang baik akan mendapatkan istri yang baik, begitupun sebaliknya. Dalam perjalanan berumah tangga bukan hanya kebahagiaan dan kesenangan yang diterima tapi juga cobaan dan rintangan yang harus dihadapi oleh suami dan istri. Kemampuan komunikasi dan saling menghargai diperlukan untuk menyelesaikan konflik dalam rumah tangga. Perceraian adalah alternatif terakhir yang bisa dipilih jika alternatif lain sudah buntu.
Istri yang bahagia melancarkan rezeki karena Ini :
- Istri yang bahagia menjalani hidupnya dengan positif.
- Istri yang bahagia dipenuhi rasa syukur karena memiliki rumah tangga yang bahagia dan suami yang membahagiakan, akan menarik hal-hal positif ke dalam rumah tangga, termasuk rezeki.
- Istri yang bahagia akan senantiasa mendoakan suaminya, doa yang ikhlas dari hati yang dalam agar suaminya dilindungi dalam setiap langkah dan dipermudah jalan rezekinya.
- Istri yang bahagia akan menjadi partner yang menyenangkan bagi suami, membuat suami tenang untuk bekerja dan mencari rezeki bagi keluarga.
- Istri yang bahagia akan menjadi pendukung utama suaminya bukan hanya di saat susah tetapi di saat sedih dan menghadapi masalah.
- Istri yang bahagia dapat diandalkan suaminya untuk mendidik anak-anak yang bahagia. Anak-anak yang bahagia akan menjadi anak-anak yang saleh, berbakti dan berguna bagi masyarakat.
- Istri yang bahagia menjadi tanda bahwa suami memperlakukan istri dengan baik. Allah menyukai hambanya yang berbuat baik. Orang baik rezekinya juga baik.